Rabu, 05 Desember 2012

Strategi Pembelajaran Ekonomi


BAB I
PENDAHAULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Begitu banyaknya materi pelajaran di sekolah yang harus di sampaikan guru sehingga guru harus memiliki keterampilan dalam mennyampaikan materi. Oleh karena itu guru harus pintar dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkannya. Salah satu strategi pembelajaran yang bisa digunakan adalah Strategi Pembelajaran Ekspositori.                                                    
Strategi pembelajaran ekspositori adalah adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan tujuan agar siswa dapat menguasai materi secara optimal.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru. Hal itu dikarenakan dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat penting.

B.     MASALAH
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1.      Apa pengertian system pembelajaran ekspositori?
2.      Apa kelebihan dan kekurangan SPE?
3.      Apa karakteristik SPE?
4.      Bagaimana prosedur pelaksanaan SPE?
5.      Bagaimana penerapan SPE di sekolah?

C.    TUJUAN
Mengetahui metode pembelajaran yang diterapkan pada sekolah, sehingga dapat bisa menerapkan pada kenyataan. Selain itu juga untuk melengkapi tugas akhir yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Strategi Pembelajaran Ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian SPE
Metode ekspositori adalah cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab (Suyitno, 2004:4)
Dalam sistem ini guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga peserta didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara teratur dan tertib (Rusyan, 1989:178).
Pendekatan metode ekspositori bertolak dari pandangan bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru. Hakikat mengajar menurut pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan oleh guru. Biasanya guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan yang dikenal dengan istilah metode ceramah (Sugandi, 2004:73).
Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang telah diberikan oleh guru serta mengungkapkan kembali apa yang telah dimilikinya melalui respon yang diberikannya pada saat diberi pertanyaan oleh guru. Komunikasi yang diberikan oleh guru dalam interaksinya dengan siswa adalah komuniksai satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Oleh sebab itu, kegiatan belajar mengajar siswa kurang optimal sebab terbatas pada mendengarkan uraian guru, mencatat, dan sekali-kali bertanya kepada guru. Guru yang kreatif biasanya dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa menggunakan alat bantu seperti gambar, bagan, grafik, dan lain-lain disamping memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.
Pada metode ekspositori dominasi guru banyak berkurangkarena tidak terus menerus berbicara. Ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh pada waktu-waktu yang diperlukan saja. Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Guru bersama siswa berlatih menyelesaikan soal latihan dan siswa bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan siswa secara individual, menjelaskan lagi kepada siswa secara individual atau klasikal. Siswa mengerjakan latihan sendiri atau dapat bertanya pada teman, atau disuruh guru untuk mengerjakannya di papan tulis (Suherman, 2003:203).
Penggunaan metode ini siswa tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Metode ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan informasi.
Dalam proses pembelajaran dengan metode ceramah harus peka terhadap respon siswa. Skiner dalam Driscoll (1994 : 30) menjelaskan bahwa diskripsi hubungan antara stimulan dan respon tidaklah sesederhana yang diperkirakan, melainkan stimulan yang diberikan berinteraksi satu dengan lainnya, dan interaksi ini artinya mempengaruhi respon yang diberikan juga menghasilkan berbagai konsekwensi yang akan mempengaruhi tingkah laku siswa. Untuk menciptakan terjadinyan interaksi, menarik perhatian siswa dan melatih keterampilan siswa, metode ceramah biasanya dikombinasikan dengan metode tanya jawab dan pemberian tugas.

2.      Kelebihan & Kekurangan SPE
a.      Kelebihan SPE
Ø  Dapat menampung kelas besar.
Ø  Bahan pelajaran yang diberikan secara urut oleh guru.
Ø  Guru dapat menentukan tiap tahap hal-hal yang dianggap penting.
Ø  Guru dapat memberikan penjelasan-penjelasan.

b.      Kekurangan SPE
Ø  Strategi pembelajarn ini hanya dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak dengan baik,
Ø  Strategi tidak mungkin dapat melayani perbedaan individu satu dengan individu lainnya,
Ø  Strategi ini lebih banyak dilakukan dengan metode ceramah sehingga sulit untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam hal sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis,
Ø  Keberhasilan strategi pembelajaran ini sangat bergantung pada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, penyajian, rasa percaya diri,
Ø  Karena gaya komunikasi hanya bersifat satu arah, maka sulit untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pelajaran akan sangat terbatas pula.

3.      Karakteristik SPE
a.       Strategi pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal,
b.      Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep,
c.       Tujuan umum pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.

4.      Prosedur Pelaksanaan SPE
a.       Rumuskan tujuan yang ingin dicapai,
b.      Kuasai materi pelajaran dengan baik,
c.       Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses penyampaian

5.      Penerapan SPE di Sekolah
System Pembelajaran Ekspositori ini biasanya sangat disukai para siswa, karena mereka hanya pmenerima materi dari guru, dan mendengankan guru berceramah. Namun, ,metode seperti ini hanya cocok digunakan pada pembelajaran yang bersifat teori, tapi jika pelajaran bersifat menjaci atau menghitung seperti matematika, akuntansi, metode ini sangan tidak cocok.
  Dari hasil penelitian pada sebuah sekolah yang membahas mengenai devisa, menggunakan metode ekspositori terlihat sangat tidak sesuai karena materi pembeajarannya menggunakan hitungan.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Metode ekspositori adalah cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab (Suyitno, 2004:4)
Metode pembelajarn ini sering diterapkan oleh guru dalam pembelajaran yang bersifat teori atau mengenai konsep suatu pelajaran. Metode pembelajarn ini tidak cocok diterapkan pada pembelajaran yang bersifat hitungan karena pembelajaran yang bersifat hitungan ini harus dikerjakan langsung oleh siswa.
Kelebihan metode pembelajaran ekspositori ini adalah guru dapat menjelaskan materi yang guru ketahui, yang tidak ada pada buku penunjang sehingga siswa dapat mengetahuinya.


DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Prenada Media Grup.
http://www.wikipedia/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar