BAB I
PENDAHAULUAN
A. LATAR BELAKANG
Begitu banyaknya materi pelajaran di sekolah yang harus di sampaikan
guru sehingga guru harus memiliki keterampilan dalam mennyampaikan materi. Oleh
karena itu guru harus pintar dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang diajarkannya. Salah satu strategi pembelajaran yang bisa
digunakan adalah Strategi Pembelajaran Ekspositori.
Strategi pembelajaran ekspositori adalah adalah strategi pembelajaran
yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok siswa dengan tujuan agar siswa dapat menguasai materi secara
optimal.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan
bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru. Hal itu
dikarenakan dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat penting.
B. MASALAH
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1.
Apa pengertian system
pembelajaran ekspositori?
2.
Apa kelebihan dan
kekurangan SPE?
3.
Apa karakteristik SPE?
4.
Bagaimana prosedur
pelaksanaan SPE?
5.
Bagaimana penerapan SPE di
sekolah?
C. TUJUAN
Mengetahui metode pembelajaran yang
diterapkan pada sekolah, sehingga dapat bisa menerapkan pada kenyataan. Selain
itu juga untuk melengkapi tugas akhir yang diberikan oleh dosen pada mata
kuliah Strategi Pembelajaran Ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian SPE
Metode ekspositori
adalah cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas
dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal
disertai tanya jawab (Suyitno, 2004:4)
Dalam sistem ini
guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi,
sistematik, dan lengkap sehingga peserta didik tinggal menyimak dan mencernanya
saja secara teratur dan tertib (Rusyan, 1989:178).
Pendekatan metode
ekspositori bertolak dari pandangan bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran
pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru. Hakikat mengajar menurut
pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa
dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan oleh guru. Biasanya
guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan
dan penuturan secara lisan yang dikenal dengan istilah metode ceramah (Sugandi,
2004:73).
Dalam pendekatan
ini siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang telah
diberikan oleh guru serta mengungkapkan kembali apa yang telah dimilikinya
melalui respon yang diberikannya pada saat diberi pertanyaan oleh guru.
Komunikasi yang diberikan oleh guru dalam interaksinya dengan siswa adalah
komuniksai satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Oleh sebab itu, kegiatan
belajar mengajar siswa kurang optimal sebab terbatas pada mendengarkan uraian
guru, mencatat, dan sekali-kali bertanya kepada guru. Guru yang kreatif
biasanya dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa menggunakan
alat bantu seperti gambar, bagan, grafik, dan lain-lain disamping memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.
Pada metode ekspositori
dominasi guru banyak berkurangkarena tidak terus menerus berbicara. Ia berbicara pada awal
pelajaran, menerangkan materi dan contoh pada waktu-waktu yang diperlukan saja.
Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Guru bersama siswa berlatih
menyelesaikan soal latihan dan siswa bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat
memeriksa pekerjaan siswa secara individual, menjelaskan lagi kepada siswa
secara individual atau klasikal. Siswa mengerjakan latihan sendiri atau dapat
bertanya pada teman, atau disuruh guru untuk mengerjakannya di papan tulis
(Suherman, 2003:203).
Penggunaan
metode ini siswa tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep
dan prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung berpusat kepada
guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara
terperinci tentang materi pembelajaran. Metode ekspositori sering dianalogikan
dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan informasi.
Dalam proses pembelajaran dengan metode ceramah harus
peka terhadap respon siswa. Skiner dalam Driscoll (1994 : 30) menjelaskan bahwa
diskripsi hubungan antara stimulan dan respon tidaklah sesederhana yang
diperkirakan, melainkan stimulan yang diberikan berinteraksi satu dengan
lainnya, dan interaksi ini artinya mempengaruhi respon yang diberikan juga
menghasilkan berbagai konsekwensi yang akan mempengaruhi tingkah laku siswa.
Untuk menciptakan terjadinyan interaksi, menarik perhatian siswa dan melatih
keterampilan siswa, metode ceramah biasanya dikombinasikan dengan metode tanya
jawab dan pemberian tugas.
2. Kelebihan & Kekurangan
SPE
a. Kelebihan SPE
Ø Dapat menampung
kelas besar.
Ø Bahan pelajaran
yang diberikan secara urut oleh guru.
Ø Guru dapat
menentukan tiap tahap hal-hal yang dianggap penting.
Ø Guru dapat
memberikan penjelasan-penjelasan.
b. Kekurangan SPE
Ø Strategi
pembelajarn ini hanya dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan
mendengar dan menyimak dengan baik,
Ø Strategi tidak
mungkin dapat melayani perbedaan individu satu dengan individu lainnya,
Ø Strategi ini lebih
banyak dilakukan dengan metode ceramah sehingga sulit untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam hal sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan
berpikir kritis,
Ø Keberhasilan
strategi pembelajaran ini sangat bergantung pada apa yang dimiliki guru,
seperti persiapan, penyajian, rasa percaya diri,
Ø Karena gaya
komunikasi hanya bersifat satu arah, maka sulit untuk mengontrol pemahaman
siswa akan materi pelajaran akan sangat terbatas pula.
3. Karakteristik SPE
a.
Strategi pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara
menyampaikan materi pelajaran secara verbal,
b.
Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran
yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep,
4. Prosedur Pelaksanaan SPE
a.
Rumuskan tujuan yang ingin dicapai,
b.
Kuasai materi pelajaran dengan baik,
c.
Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses
penyampaian
5. Penerapan SPE di Sekolah
System Pembelajaran Ekspositori ini biasanya
sangat disukai para siswa, karena mereka hanya pmenerima materi dari guru, dan
mendengankan guru berceramah. Namun, ,metode seperti ini hanya cocok digunakan
pada pembelajaran yang bersifat teori, tapi jika pelajaran bersifat menjaci
atau menghitung seperti matematika, akuntansi, metode ini sangan tidak cocok.
Dari
hasil penelitian pada sebuah sekolah yang membahas mengenai devisa, menggunakan
metode ekspositori terlihat sangat tidak sesuai karena materi pembeajarannya
menggunakan hitungan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode ekspositori adalah
cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan
cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai
tanya jawab (Suyitno, 2004:4)
Metode pembelajarn ini sering
diterapkan oleh guru dalam pembelajaran yang bersifat teori atau mengenai
konsep suatu pelajaran. Metode pembelajarn ini tidak cocok diterapkan pada
pembelajaran yang bersifat hitungan karena pembelajaran yang bersifat hitungan
ini harus dikerjakan langsung oleh siswa.
Kelebihan metode
pembelajaran ekspositori ini adalah guru dapat menjelaskan materi yang guru
ketahui, yang tidak ada pada buku penunjang sehingga siswa dapat mengetahuinya.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Prenada Media Grup.
http://www.wikipedia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar